Selasa, 08 April 2014

Hari ini pesta "Demokrasi" Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hari ini pesta "Demokrasi" Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Foto from :https://www.facebook.com/leny.bebe
Saya akan menyabarkan satu-persatu dari kata-kata di atas yang saya ketahui dan pahami.
Kenapa ya di katakan pesta ?
Padahal gak ada makan-makanya tuh . heheh . karena hari ini seluruh masyarakat yang sadar akan masa depan bangsa 5 tahun mendatang. beramai-ramai ke TPS "tempat pemakaam Umum" piss . mksudnya pemungutan suara. ngapai ya kira-kira...? ya memilih para wakil rakyat untuk memperjuangkan nasip mereka. mulai dari tingkat Kab/Kota, Provinsi, dan Pusat. 
Jadi tertarik nih saya membahas yang namanya wakil rakyat hehehe .
karena saya baru jadi mahasiswa kali y . baru kurang lebih 8 bulan.

         Wakil Rakyat adalah orang yang di "Amanahkan" untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang ada di wilayahnya. Example "ciye pake bahasa ingris" saya berada di kota Samarinda. trus di kecamatan Samarinda ulu misalnya. nah di situ teman-teman lihat di poster-poster Iklan "Jual Janji" biasanya di paling bawah pasti ada menyertakan wilayah pemilihan kec Samarinda ulu . nah berarti beliau itu adalah yang akan menjadi calon Wakil teman di wilayah teman.
Trus saya tertarik lagi ni bahas masalah "Amanah" Amanah is people orang yang di beri beban tangung jawab mulai dari amanah untuk Kuliah yang benar dari orang tua, Amanah untuk memimpin diri sendiri, amanah memimpi suatu organisasi, sampai amanah untuk menyampaikan Aspirasi masyarakat "WAKIL RAKYAT"  . ya jadi intropeksi diri sendiri penulis sih sebanarnya.

          Dalam Islam, amanah ada pada setiap orang. Setiap orang memiliki amanah sesuai dengan apa yang dibebankan kepadanya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan masing-masing kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang pembantu adalah pemimpin dalam memelihara harta tuannya dan ia akan ditanya pula tentang kepemimpinannya”. (HR Imam Bukhari).
Allah berfirman :
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS An Nisaa’ 4 : 58)
Untuk menentukan siapa orang yang berhak dan sanggup menerima suatu amanah, kita diberikan perdoman oleh Allah subhanahu wata’ala dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Orang tersebut haruslah kompeten.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya”. Sahabat bertanya, “ Bagaimana bentuk penyia-nyiaannya?”. Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya” (HR Bukhari dan Muslim).
Sekarang pertanyaanya Wakil rakyat yang di bebankan amanah sudah tau belum mengenai poin-poin di atas. Kalau kata Dosen Pkn saya "Para wakil rakyat ini sudah lulus Mata kuliah 1 sks AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN (AIK) belum ya? hahahaha kalau lulus kira-kira dapat apa y ? A,B,C, hehe.
Kata kakak Kita itu jangan, cuma suka mengkritik tanpa solusi. saya mau kasih solusi ni mudah-mudahan objektif Begini saudara yang masih menyempatkan membaca tulisan saya sampai di sini. Kalau kita mau lamar kerja trus di terima di sebuah perusahan biasanya kita akan di trainingkan, baik juga masuk dalam sebuah organisasi pasti adau diklat atau yang semacamnya. kenapa? para wakil rakyat itu tidak ti training juga dulu misalnya mereka itu harus terjun kemasyarakt langsung hidup di tengah masyarakat nah kira-kira 6 bulan lah kalau di adakan oleh pemerintah. terus mereka itu ngapain y? ya harus tau lah kondisi masyarakatnya gimana yang di butuhkan masyarakatnya apa . trus yang nilai siapa? ya masyarakat sendiri . dengan cara mengeluarkan Sertefikat atau apa kek. tapi kalau sudah begitu sebenarnya gak perlu tanda ya masyarakat sudah mengingat Calon wakil rakyat di hati nurani "saya bukan Kader partai politik itu ya" hahaha. logika kongritnya aja deh. Seorang yang akan di amanahkan untuk menjadi wakil rakyat itu seharusnya sudah dekat dengan rakya 5 tahun sebelum pemilu lah intinya jadi gak Koar-koar di tv,koran,facebook,merusak pemandangan di jalan. dengan cara itu sebenarnya anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk jadi wakil rakyat. kalau masyarakat sudah mengetahui siapa anda akreditas anda di tengah masyarakat dukungan akan datang dengan sendirinya, tingal koar-koar pake mulut. trus kalau benar-benar niat jadi wakil. mending jadi Ketua RT dulu. setelah bgus memimpin RT, Memimpin Rw, trus kalau bagus lagi jadi Kepala Desa terus kalau mengelola desa bagus. daftar dah jadi wakil rakyat tak perlu buang-buang uang banyak tuh. tingal ngomong ke masayarakt desanya saya mau jadi wakil rakyat saya mohon dukunganya. kalau di desa itu ada kira-kira 2000 jiwa. wau tanpa modal gede tanpa merusak pemandangan kan? heheh

jadi timbul masah baru ni sekarang ada yang namanya Politik Pragmatis. Politik Pragmatis adalah kondisi di mana masyarakat sudah berpikiran pragmatis tidak idealis di mana . ketika musim pemilu ada salah satu partai politik yang membagikan uang otomatis ada sebagaian masayarakt yang berpikir bahwa "Kapan lagi nih kita bisa dapat uang dari Wakil rakyat kalau tidak sekarang ini" hal ini terjadi karena masyarakat melihat kondisi belakangan ini banyak sekal para pemimpin yang terkena kasus korupsi memperkaya diri sendiri. makanya itu Tadi kalau lulus (AIK nilai A) ya insallah lah. hahaha. jadi ingat kata-kata kakak saya tadi kalau mengkritik kasih solusi. solusinya masyarakat harus pintar melihat siapa yang akan jadi wakilnya. apakah sang calon wakil ini hanya datang padanya pada saat pemilu saja. dan setelah pemilu Menghilang di telan bumi. ya otomatis masyrakat tau lah mana yang pantas dan tidak.
sepertinya tulisan saya harus lanjut part 2 deh... hahaha kita belum bahas demokrasi ya? mungkin nanti siang kita bahas ok? mohon maaf apabila ada salah-salah penulisan maklum penulis baru.
kutipan :http://majalahmuslim(dot)blogspot(dot)com/2011/12/apa-itu-amanah-dalam-islam.html
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Berbagi cerita
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top